Sinergi Penguatan Ekonomi Syariah, Kementerian Komunikasi dan Informatika Gelar Program Literasi Digital Keuangan Syariah

Bandung, 2 Maret 2024–Sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan literasi keuangan syariah di tengah dinamika pasar modal yang terus berkembang saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Lampu.id bersama Komunitas Investor Saham Pemula Bandung menggelar Serba Serbi Literasi Digital bertajuk Literasi Digital Keuangan Syariah: Peluang Investasi Syariah dan Navigasi Pasar Modal di Masa yang Dinamis, bertempat di Horison Ultima Bandung pada Sabtu (2/3). Ratusan peserta, terdiri dari para pegiat investasi lokal dan berbagai komunitas, Investor Saham Pemula Bandung, Para Pencari Cuan, Sharia Investor Generation, Galeri Investasi STIE, dan Galeri Investasi Widyatama, menghadiri kegiatan ini yang juga sebagai forum diskusi untuk memahami peluang investasi syariah di pasar modal dan dampak kebijakan publik terhadap pergerakan pasar modal secara menyeluruh.

Investasi dalam saham syariah telah menjadi pilihan yang populer di pasar modal Indonesia. Namun, tidak semua saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat disebut sebagai saham syariah. Proses pengkategorian sebuah saham sebagai saham syariah melibatkan kriteria yang ketat dan proses kurasi sesuai dengan pedoman Syariah yang telah ditetapkan.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa pada tahun 2023, jumlah total investor di pasar modal Indonesia mencapai lebih dari 12 juta orang. Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 137.000 orang yang merupakan investor saham syariah dari total 5 juta investor saham. Selain itu, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan syariah hanya mencapai 9,14%, sementara literasi keuangan konvensional mencapai 49,6%. Data-data ini menyoroti potensi besar pertumbuhan pasar modal syariah di Indonesia.

“Kominfo optimis bahwa sinergi antara berbagai pihak akan mampu memperkuat dan memperdalam industri keuangan syariah di Indonesia. Dengan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah, lembaga keuangan syariah, akademisi, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, Kominfo yakin bahwa visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai episentrum keuangan syariah dunia secara bertahap dapat diwujudkan,” tutur Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, saat pembukaan program.

Kominfo memandang bahwa kemajuan infrastruktur digital Indonesia memainkan peran kunci dalam mengembangkan pasar keuangan syariah melalui berbagai platform elektronik yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Dengan terus menggalakkan sinergi antar berbagai pihak, Kominfo yakin bahwa Indonesia dapat menjelma menjadi pusat keuangan syariah yang berpengaruh di tingkat global, memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, serta menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.

“Produk keuangan syariah, termasuk saham syariah, memiliki fokus pada kegiatan investasi yang berorientasi pada proyek-proyek yang berkelanjutan dan memberikan manfaat sosial. Investasi dalam saham syariah dapat membantu mendukung sektor-sektor ekonomi yang memiliki dampak positif pada pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pertanian.” ungkap Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia, Irwan Abdalloh.

Irwan menambahkan bahwa pasar modal syariah Indonesia adalah yang pertama di Dunia dalam mengembangkan Sharia Online Trading System (SOTS). Hingga saat ini telah terdapat 18 Anggota Bursa penyedia layanan SOTS (AB-SOTS) dan 5 Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah. Dalam lima tahun terakhir, jumlah investor syariah telah tumbuh hingga lebih dari 211%, dari 44.536 investor pada tahun 2019 menjadi 138.418 investor pada Desember 2023. 

Lebih lanjut, menggunakan produk keuangan syariah, termasuk saham syariah, masyarakat dapat turut berperan dalam mempercepat pembangunan ekonomi berkelanjutan. Investasi dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup bagi generasi mendatang.

“Dengan pendekatan holistik dan berbagai inisiatif yang dibawakan melalui Serba Serbi Literasi Digital, kami yakin bahwa masyarakat akan semakin memahami pentingnya keuangan syariah dalam mencapai tujuan keuangan mereka. Ini bukan hanya tentang menyediakan informasi, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana dan berkelanjutan,” ungkap Founder Lampu.id, Melissa Wijaya.

Serba Serbi Literasi Digital difokuskan untuk memberikan wawasan yang praktis dan berguna, dengan tujuan memberdayakan masyarakat mengambil peran aktif dalam perekonomian digital yang berkembang pesat. Seluruh peserta yang terlibat berkesempatan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana dan berkelanjutan.

As seen on : logo DISWAY.ID logo VOI logo GATRAcom

Search

Category