Jakarta, 13 Mei 2024–Lampu.id menggelar diskusi bersama antara Industri dan Pemerintah untuk mengupas dan memahami lebih dalam bagaimana inovasi dan tata kelola industri dapat diterapkan dalam pemanfaatan ekosistem digital guna meningkatkan pengamanan siber, dan melindungi konsumen di Indonesia. Bertajuk Jelajah Keamanan Digital: Transaksi Nyaman Bagi Pelanggan, kegiatan digelar di Hotel Ashley Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (13/5), hadir memberikan sambutan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen yang kuat serta intensifikasi dari program pelindungan konsumen oleh penyelenggara sistem elektronik di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tindakan konkret yang diambil oleh pemerintah dan industri untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan dapat diandalkan. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk menghindari modus penipuan dan kejahatan siber. Hadir peserta dari berbagai lapisan, masyarakat umum hingga profesional.
“Kominfo dengan konsisten memfasilitasi forum diskusi bersama pelaku ekosistem dalam meningkatkan keamanan siber dan meminimalisir risiko gangguan yang dapat terjadi. Diskusi semacam ini membantu seluruh pihak dalam memahami tantangan dan solusi yang dihadapi dalam melindungi konsumen. Di luar itu kami bekerja sama membangun kesadaran yang lebih baik dengan berbagai pihak di ekosistem digital tentang pentingnya perlindungan konsumen dari kejahatan siber dan mendorong mereka untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi konsumen,” papar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan dalam pembukaan kegiatan.
Semuel menegaskan dalam setiap operasional aplikasi informatika, Kominfo mengatur dan mengawasi transaksi daring melalui regulasi yang dikeluarkan dan peraturan sejalan dengan standar dalam perlindungan konsumen, harapannya seluruh pelaku industri dan penggunanya dapat mematuhinya, sehingga mewujudkan ruang digital yang Aman, Nyaman dan Produktif di Indonesia.
"Bank Indonesia menghimbau kepada masyarakat untuk PeKA (Peduli, Kenali, Adukan) dalam bertransaksi, serta memahami hak dan kewajiban sebagai konsumen. Masyarakat yang menjadi korban kejahatan digital atau memiliki permasalahan dalam bertransaksi dapat mengadukannya kepada penyedia jasa dengan memastikan menghubungi contact center yang resmi. Apabila memerlukan tindak lanjut, masyarakat dapat mengadukan permasalahan tersebut ke Bank Indonesia." ungkap Deputi Direktur Bank Indonesia, Dedi Noor Cahyanto.
Lebih lanjut, Dedi menyampaikan bahwa Bank Indonesia memiliki peran penting sebagai regulator dalam Pelindungan Konsumen, yaitu memastikan kepatuhan Penyelenggara dalam penerapan prinsip Pelindungan Konsumen dan meningkatkan keberdayaan Konsumen untuk menciptakan adanya ekosistem keuangan yang mewujudkan adanya pelindungan kepada Konsumen secara efektif dan efisien.
“Mewujudkan upaya keamanan digital yang terbaik, DANA memproteksi seluruh layanan dan fitur yang dimilikinya melalui beragam upaya. Secara teknologi, kami melapisi aplikasi dengan sistem keamanan berlapis dan teknologi terdepan di kelasnya. Proteksi tersebut telah diberikan berupa teknologi berbasis biometric, two-factor authentication, sertifikasi keamanan informasi, Artificial Intelligence (AI), hingga penerapan teknologi baru lainnya.” ungkap VP of Information Security, DANA, Andri Purnomo.
Sebagai upaya meningkatkan keamanan siber, DANA secara konsisten memfokuskan diri kepada dua hal, yakni Secured Payment Platform dan Customer Protection. Di luar hal itu, kolaborasi lintas pemangku dengan Pemerintah, regulator, asosiasi, dan seluruh ekosistem industri digital menjadi perhatian dalam memerangi kejahatan siber dan memperkuat higienitas pembayaran digital.
“MASTEL melihat bahwa perkembangan teknologi dan digitalisasi keuangan menghadirkan tantangan baru dalam pengamanan informasi. Semakin terkoneksi dan terintegrasinya antara regulator, pelaku industri, dan pengguna layanan maka semakin kompleks juga ancaman keamanan siber yang dihadapi. Diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat akan risiko keamanan siber untuk menjaga data dan diri mereka. Tentu tantangan kedepan bukan sekedar peningkatan kapasitas pengamanan siber semata melainkan juga peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan data mereka maupun dirinya dari risiko keamanan siber”, ungkap Chairman Asosiasi Big Data & AI (ABDI) dan Anggota Dewan Profesi Asosiasi Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Rudi Rusdiah yang juga merupakan moderator dalam diskusi ini.
Sebagai salah satu akselerator ekosistem digital, Lampu.id berkomitmen meningkatkan edukasi dan melindungi masyarakat dari kejahatan siber melalui berbagai kegiatan dan kerja sama lintas sektor. “Kami meyakini bahwa keamanan digital adalah tanggung jawab yang harus dipikul bersama. Saat ini adalah momentum penting untuk mempersatukan semua pihak dalam ekosistem digital, dengan tujuan melakukan edukasi secara luas dan kolaboratif kepada masyarakat. Dengan upaya bersama ini, kami yakin bahwa kita dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan digital dan mengurangi risiko yang dihadapi oleh individu maupun organisasi di era digital ini,” pungkas Founder Lampu.id, Melissa Wijaya.