Jakarta, 10 Februari 2023 - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), bekerjasama dengan Siberkreasi, platform e-commerce Bhinneka.com, dan penyedia layanan pembayaran dan keuangan digital DANA Indonesia, menggelar pelatihan literasi digital ‘Strategi Jitu Bisnis di Era Digital’ bagi lebih dari 200 pelaku usaha. Pelatihan ini diikuti oleh 243 peserta yang bertujuan untuk mempertajam kemampuan pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi bagi pertumbuhan bisnis di tengah tantangan ekonomi.
Sesi tersebut adalah bagian dari Program Serba-Serbi Literasi Digital (SEREAL) dimana Kemenkominfo beserta mitra-mitra dari industri teknologi akan mengadakan serangkaian pelatihan dan mentorship sepanjang tahun terkait literasi digital bagi masyarakat umum, termasuk pelaku UMKM. Program SEREAL dihadirkan untuk mendukung program Literasi Digital Nasional.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa kerja sama antara pemerintah dan perusahaan teknologi memastikan bahwa pelaku UMKM mendapatkan pengetahuan dan informasi terbaru mengenai tren digital bisnis.
“Saya menyambut baik sinergi antara pemerintah, yang diwakilkan oleh Kemenkominfo, bersama kedua perusahaan teknologi, Bhinneka.com dan DANA Indonesia, untuk mengadakan pelatihan literasi digital bagi pelaku UMKM. Kemenkominfo percaya bahwa digitalisasi UMKM akan membuat industri tersebut, dan juga Indonesia, untuk lebih resilien dalam menghadapi tantangan ekonomi. Maka itu, saya juga mendorong pelaku UMKM untuk menggunakan kesempatan yang disediakan oleh pelatihan bersama Kemenkominfo untuk meningkatkan pemahaman mereka akan berbisnis secara digital,” kata Semuel.
Pemerintah Indonesia menargetkan untuk meningkatkan literasi digital setidaknya 50 juta orang pada 2024. Literasi digital masyarakat menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menghadapi Revolusi Teknologi 4.0.
Kali ini, pelatihan Strategi Jitu Bisnis di Era Digital berfokus pada model dan solusi bisnis digital yang dapat diterapkan oleh pelaku UMKM untuk mengambil kesempatan pasar dan meningkatkan penghasilan.
VP of Operation Bhinneka, Fihri Andika mengatakan bahwa salah satu model bisnis digital yang menjanjikan bagi pelaku UMKM adalah offline-to-online, di mana UMKM memanfaatkan penjualan melalui kanal offline dan juga toko online.
“Di 2023 ini, tren bisnis, offline-to-online sangat mungkin diadopsi oleh pelaku UMKM, dengan membawa toko offline mereka ke online melalui platform e-commerce. Menjalankan bisnis secara offline-to-online akan memungkinkan pelaku UMKM untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, bahkan di seluruh Indonesia. From local to national, sehingga penjualan mereka pun akan ikut terdongkrak,” ujar Vensia.
Begitu memiliki toko online, pelaku UMKM akan memerlukan berbagai solusi teknologi yang akan mendukung pengoperasian bisnis online yang menuntut kecepatan dan ketepatan tinggi.
Agustina Samara, Chief of People and Corporate Strategy DANA Indonesia menambahkan bahwa layanan dompet digital menjadi solusi yang berguna bagi UMKM dalam memudahkan pembayaran maupun transaksi. Seiring dengan terus berkembangnya penggunaan transaksi digital, DANA Indonesia memberikan kemudahan layanan pembayaran dan keuangan digital bagi semua orang di Indonesia.
“Di era digital saat ini, penjual dituntut untuk menyediakan kemudahan dan kecepatan transaksi bagi pembeli. Sebanyak lebih dari 500.000 UMKM telah terdigitalisasi bersama DANA Indonesia. Transaksi yang aman, nyaman dan mudah, menjadi kunci kelancaran bisnis. Kami berterimakasih karena telah dilibatkan Kemenkominfo dalam upaya literasi digital dan literasi keuangan UMKM, demi akselerasi inklusi keuangan di Indonesia,” lanjut Agustina.
UMKM bisa berfokus untuk mengembangkan bisnisnya karena dari sisi keamanan dan kemudahan sudah ditangani oleh DANA Indonesia. Standar keamanan yang tinggi, pengaturan keuangan yang real-time dan pengalaman simpel dari sisi on-boarding sampai penggunaan, dirancang demi mewujudkan kenyamanan bagi UMKM dalam menjalankan bisnisnya.